Tren quiet vacation juga mulai memengaruhi strategi perusahaan teknologi. Platform seperti Instagram dan TikTok dilaporkan sedang menguji fitur “invisible posting”—di mana konten bisa disimpan pribadi untuk dilihat hanya oleh pengguna sendiri, bukan untuk publik. Tujuannya adalah memberikan rasa dokumentasi personal tanpa tekanan sosial.
Di sisi lain, agensi media sosial dan digital marketing mulai menyesuaikan pendekatan mereka. Alih-alih mengejar impresi dan likes, kini mulai muncul kampanye bertema mindful content dan less is more. Hal ini menunjukkan perubahan paradigma dalam konsumsi dan produksi media digital.
Pemerintah dan Komunitas Lokal Ikut Mendukung
Beberapa destinasi wisata di Indonesia menyambut tren ini sebagai peluang untuk mempromosikan wisata yang lebih berkelanjutan dan tidak padat. Dinas Pariwisata NTB, misalnya, bekerja sama dengan pengelola penginapan di Gili Air untuk menciptakan zona “detoks digital” lengkap dengan jadwal yoga, meditasi, dan wisata alam tanpa sinyal.
Program serupa juga mulai diuji coba di Danau Toba, Sumatera Utara, di mana komunitas lokal menyediakan homestay tanpa televisi dan internet sebagai bagian dari konsep “liburan alami”.
Waspada Komodifikasi Tren: Quiet Vacation Tetap Butuh Kesadaran
Meskipun positif, sejumlah pengamat budaya mengingatkan bahaya komersialisasi tren ini. Antropolog budaya digital dari UGM, Dr. Arif Hidayat, mengingatkan:
“Jika tren seperti ini dimanfaatkan hanya sebagai branding atau produk wisata eksklusif, maka akan kehilangan maknanya. Quiet vacation harus kembali pada niat personal untuk merawat keheningan dan kedekatan dengan diri sendiri.”
Tips Memulai Quiet Vacation untuk Pemula
Bagi Anda yang ingin mencoba quiet vacation, berikut beberapa tips sederhana:
-
Tentukan Durasi Offline
Mulailah dengan 2–3 hari tanpa media sosial. Matikan notifikasi dan beri tahu keluarga terdekat. -
Pilih Lokasi yang Minim Sinyal
Gunung, pulau terpencil, atau pedesaan adalah pilihan ideal. -
Bawa Buku atau Alat Tulis
Ganti screen time dengan journaling atau membaca untuk refleksi. -
Aktivitas Tenang
Hiking, yoga, atau menjelajahi alam sangat cocok untuk liburan semacam ini. -
Tahan Diri dari Posting
Dokumentasi untuk diri sendiri saja. Jika ingin berbagi, lakukan setelah liburan usai.
Kesimpulan
Tren quiet vacation menjadi sinyal penting bahwa masyarakat global—terutama generasi muda—tengah mencari keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata. Di tengah segala kesibukan dan keterhubungan konstan, liburan tanpa sorotan bisa menjadi ruang untuk meresapi kembali makna kebahagiaan yang autentik.
Ketika ketenangan menjadi barang langka di era digital, mungkin inilah saatnya kita menyadari: tidak semua hal perlu dibagikan. Kadang, keindahan paling sejati adalah yang hanya kita simpan sendiri.