📰 Ringkasan Utama
-
Menunda Reunifikasi: Ada indikasi bahwa China tetap menunda penggunaan kekerasan atas Taiwan selama kalkulasi biaya-manfaat menunjukkan bahwa koersi diplomatis atau tekanan lainnya masih lebih efisien daripada tindakan militer langsung E-Journal FISIP Unjani+4Bloomberg Technoz+4YouTube+4Taipei Times.
-
Peringatan AS: Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menyatakan bahwa ancaman China “bisa terjadi dalam waktu dekat,” dan menilai bahwa latihan militer China di sekitar Taiwan meningkatkan risiko instabilitas regional dan global The Week+6AP News+6Bloomberg Technoz+6.
-
AS memandang keras tindakan militer tanpa pemberitahuan China sebagai pembahayaan terhadap keamanan dunia dan ekonomi global, terutama soal rantai pasokan semikonduktor SSRN+6Bloomberg Technoz+6ResearchGate+6.
🔍 Analisis Latar
China
-
Secara retoris, Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa reunifikasi tidak bisa dihentikan — namun sampai saat ini lebih memilih taktik tekanan seperti latihan militer, operasi maritim, dan kampanye siber daripada invasi langsung ReutersWikipedia.
Amerika Serikat dan Sekutu
-
AS, Jepang, Uni Eropa, dan negara G7 lainnya mengecam keras latihan militer China yang dianggap mengancam perdamaian; mereka menentang setiap upaya mengubah status quo secara sepihak, baik lewat paksaan maupun ancaman militer SSRN+7Wikipedia+7Bloomberg Technoz+7.
-
AS menegaskan komitmennya terhadap Taiwan tetap kuat meskipun ada kegaduhan diplomatik, meski pertemuan pertahanan dengan Taiwan sempat dibatalkan demi menjaga kelancaran negosiasi dagang dengan Beijing ft.comReuters.
Ancaman Global
-
Invasi atau ketegangan di Selat Taiwan dikhawatirkan akan menciptakan gangguan besar bagi ekonomi dunia, terutama dalam industri semikonduktor dan energi.
-
US Defense Intelligence Agency memperingatkan kemungkinan escalasi yang mencakup pencaplokan pulau-pulau kecil sekitar Taiwan sebelum langkah lebih besar dilakukan ResearchGateTaipei Times.
📌 Kesimpulan
-
China menunda aksi militer langsung, menjaga reunifikasi melalui tekanan non-kinetik, karena melihat bahwa tindakan paksa mungkin membawa lebih banyak beban daripada keuntungan.
-
AS memperingatkan dunia bahwa latar ketegangan ini bisa memicu krisis global yang lebih luas, terutama jika perubahan status quo dilakukan dengan paksa.
-
Meski reunifikasi belum terjadi, potensi konflik tetap nyata dalam beberapa tahun mendatang — terutama di jendela strategis yang dikenal sebagai Davidson Window (2021–2027) Wikipedia.