
Payakumbuh, 7 Juli 2025 — Setelah sempat sepi selama pandemi dan masa pemulihan, destinasi alam legendaris Lembah Harau di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, kini kembali menjadi primadona wisata domestik. Dengan tambahan infrastruktur baru dan atraksi kekinian, kawasan ini menyambut lebih dari 120.000 wisatawan selama bulan Juni 2025, meningkat 3 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu daya tarik baru yang menyedot perhatian pengunjung adalah “Sky Waterfall Deck”, sebuah jembatan kaca transparan yang menghadap langsung ke Air Terjun Sarasah Bunta, air terjun tertinggi di kawasan itu.
Keajaiban Alam yang Dramatis dan Instagramable
Lembah Harau memang memiliki keunikan tersendiri: tebing batu granit setinggi 150 meter yang menjulang simetris, dikelilingi sawah hijau dan hutan tropis. Di antara dinding tebing tersebut, mengalir beberapa air terjun alami seperti:
-
Sarasah Luluih
-
Sarasah Murai
-
Sarasah Aie Angek
Keindahannya sering dibandingkan dengan tebing Yosemite di AS, namun memiliki sentuhan tropis dan budaya Minangkabau yang khas.
Fasilitas Wisata yang Kini Lebih Ramah Turis
Pemerintah daerah bersama BUMNag (Badan Usaha Milik Nagari) setempat telah membangun:
-
Area camping ground keluarga dan glamping romantis
-
Jalur sepeda gunung mengelilingi lembah
-
Pusat kuliner tradisional Minang, lengkap dengan demo masak dendeng batokok
-
Sistem tiket digital dan parkir online berbasis QR Code
Selain itu, pengelola juga menyediakan pemandu wisata lokal bersertifikat, banyak di antaranya adalah pemuda nagari yang kembali ke kampung halaman setelah merantau.
Konten Viral dan Peran Media Sosial
Sejumlah influencer travel seperti @dolan.minang dan @backpackertampan membagikan konten cinematic tentang Harau yang kemudian viral di TikTok dan Reels. Salah satu video POV dari “Sky Deck” dengan caption “serasa berdiri di surga Minang” ditonton lebih dari 9 juta kali dalam 3 hari.
Netizen ramai-ramai menyebut Harau sebagai “Bali-nya Sumbar” dengan keindahan yang masih alami, belum seramai destinasi mainstream.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Meskipun peningkatan jumlah wisatawan menggembirakan, warga dan pengelola lokal menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan. Upaya yang dilakukan:
-
Edukasi anti-sampah dan zero plastic campaign
-
Pembatasan jumlah pengunjung harian untuk beberapa titik rawan
-
Konservasi flora-fauna lokal seperti monyet ekor panjang dan anggrek liar
Kesimpulan
Lembah Harau membuktikan bahwa wisata alam tidak harus selalu mewah untuk memukau. Dengan keaslian lanskap, budaya lokal yang hangat, dan inovasi atraksi tanpa merusak alam, Harau kini menjelma menjadi ikon baru pariwisata Sumbar yang siap bersaing di kancah nasional — bahkan internasional.
Jika mencari tempat untuk menyatu dengan alam tanpa kehilangan kenyamanan, Lembah Harau adalah jawabannya.